BlogPendidikan.net - Guru merupakan pemegang peran yang amat sentral dalam proses pendidikan. Upaya meningkatkan profesionalisme para pendidik adalah. Guru harus mendapatkan program-program pelatihan secara tersistem agar tetap memiliki profesionalisme yang tinggi dan siap melakukan adopsi inovasi.
Guru juga harus mendapatkan penghargaan dan kesejahteraan yang layak atas pengabdian dan jasanya, sehingga setiap inovasi dan pembaruan dalam bidang pendidikan dapat diterima dan dijalaninya dengan baik
Untuk mengenal dan memahami peserta didik, guru hendaknya dibekali dengan Ilmu Psikologi Pendidikan, Ilmu Psikologi belajar dan Ilmu Psikologi Perkembangan serta ilmu kesulitan anak dalam belajar.
Ilmu tersebut terdapat konsep-konsep dasar tentang perkembangan kejiwaan peserta didik yang sangat membantu guru dalam mendampingi mereka. Disiplin ilmu ini sudah mulai dilupakan atau kurang diperhatikan guru sehingga kesulitan demi kesulitan dialami guru ketika berhadapan dengan peserta didik.
Banyak masalah yang dihadapai peserta didik yang tidak terlalu berat tetapi karena kurang tepatnya pendekatan dan terapi yang digunakan guru dalam menyelesaikan masalah itu. Hal ini tidak menghasilkan penyelesaian
secara tuntas dan masalah itu tetap menyelimuti peserta didik yang memberatkan langkahnya dalam meraih cita-cita.
Dalam menjalankan tugas, seorang guru dapat berperan sebagai Psikolog, yang dapat mendidik dan membimbing peserta didiknya dengan benar, memotivasi dan memberi sugesti yang tepat, serta memberikan solusi yang tuntas dalam menyelesaikan masalah anak didik dengan memperhatikan karakter dan kejiwaan peserta didiknya, guru berperan sebagai Tut Wuri Handayani yang memberikan arahan bagi anak didiknya dan mendorong mereka untuk lebih maju kedepan.
Guru juga hendaknya mampu berperan sebagai seorang dokter yang memberikan terapi dan obat pada pasiennya sesuai dengan diagnosanya. Salah diagnosa maka salah juga terapi dan obat yang diberikan sehingga penyakitnya bukannya sembuh tetapi sebaliknya semakin parah. Demikian pula dengan anak didik,
Berikut beberapa karakteristik peserta didik yang perlu dipahami oleh guru/pendidik terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran, karakteristik tersebut antara lain:
1. Peserta didik adalah subjek
Maksudnya yaitu pribadi yang memiliki pribadi sendiri atau konsep diri sendiri. Mereka memiliki kebebasan dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk mencapai kedewasaannya. Jadi, tidak dibenarkan jika anak didik sebagai “objek”, maksudnya sebagai sasaran yang dapat diperlakukan dan dibentuk dengan semena-mena oleh pendidiknya.
2. Peserta didik adalah makhluk yang sedang berkembang
Anak didik adalah makhluk yang sedang berkembang. Setiap anak didik memiliki perkembangan yang berbeda-beda, dalam setiap proses perkembangan tersebut terdapat tahapan-tahapannya. Oleh karena itu setiap anak didik yang berada dalam tahap perkembangan tertentu menuntut perlakuan tertentu pula dari orang dewasa terhadapnya.
3. Peserta didik hidup dalam dunia sendiri
Setiap peserta didik hidup dalam kehidupannya sesuai tahap perkembangannya, jenis kelaminnya, dan lain-lain. Peserta didik harus diperlakukan sesuai dengan keanakannya atau sesuai dengan dunianya. Sebagai contoh adalah kehidupan anak SD berbeda dengan anak, SMP atau SMA. Oleh karena itu perlakuan pendidik terhadap anak SD, SMP dan SMA berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan masanya.
4. Peserta didik hidup dalam lingkungan tertentu
Peserta didik adalah subjek yang berasal dari keluarga dengan latar belakang lingkungan alam dan sosial budaya tertentu. oleh karena itu, anak didik akan memiliki karakteristik tertentu yang berbeda-beda sebagai akibat pengaruh lingkungan dimana ia dibesarkan atau dididik.
Dalam praktek pendidikan, pendidik perlu memperhatikan dan memperlakukan peserta didik dalam konteks lingkungan dan sosial budayanya.
5. Peserta didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa
Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan tertentu. dalam perjalanan hidupnya, anak masih memerlukan perlindungan, anak masih perlu belajar berbagai pengetahuan, perlu latihan dan keterampilan, anak belum tahu mana yang benar dan salah, yang baik dan tidak baik, serta bagaimana mengantisipasi kebutuhan dimasa depannya. Dibalik kebebasannya untuk mewujudkan dirinya sendiri dalam rangka mencapai kedewasaan, anak masih memerlukan bantuan orang dewasa.
6. Peserta didik memiliki potensi dan dinamika
Bantuan orang dewasa berupa pendidikan agar peserta didik menjadi dewasa akan mungkin dicapai oleh anak didik. Hal ini disebabkan anak didik memiliki potensi untuk menjadi manusia dewasa dan memiliki dinamika, yaitu aktif sedang berkembang dan mengembangkan diri, serta aktif dalam menghadapi lingkungannya dalam upaya mencapai kedewasaan.
Mengenal dan memahami peserta didik dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan menganalisa tutur kata (cara bicara), sikap dan prilaku atau perbuatan anak didik, karena dari tiga apek di atas setiap orang (anak didik ) mengekspresikan apa yang ada dalam dirinya (karakter atau jiwa ). Untuk itu seorang guru harus secara seksama dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik dalam setiap aktivitas pendidikan.
Ada beberapa contoh karakteristik yang dimiliki peserta didik antara lain:
1. Senang bermain
2. Selalu ingin tahu
3. Mudah Terpengaruh
4. Suka Meniru
5. Manja
6. Berani
7. Kreatif
8. Keras Kepala
9. Suka berkhayal
10. Emosi
11. Senang dipuji
12. Ingin bebas
13. Suka Mengganggu
14. Mendambakan kasih sayang dan rasa aman
15. Selalu ingin mencoba
16. Ingin diperhatikan
17. Punya sipat polos
18. Suka menentang
19. Egois
EmoticonEmoticon