- Pendahuluan
Kebanyakan seseorang didalam menghadapi masalah yang ada yang
meminta bantuan orang lain untuk memecahkannya. Didalam pemecahan masalah terlihat
adanya perbedaan antara satu orang dengan orang lain. Perbedaan ini terletak
pada segi pendekatan dan metodenya yang digunakan dalam menghadapi masalah.
Demikian banyak jenis pendekatan yang dapat digunakan dalam membantu seseorang
menghadapi masalah.
- Pembahasan
a.
Pendekatan bimbingan
dan penyuluhan
Pendekatan
dalam bimbingan dan penyuluhan ada 3 (tiga) macam, yaitu:
1.
Pendekatan Afektif
a.
Psikoanalisis
Psikoanalisis
atau rekonstruktive terapi berpangkal pada teori Sigmund Freud yang
menyatakan inti neurosa adalah represi dan segala macam ketakutan dan
pengalaman masa kanak-kanak yang tetap berpengaruh dan menekan individu untuk
bertingkah laku pada saat ini seperti waktu lampau. Dengan penyuluhan atau
terapi diharapkan hal-hal yang ditekankan itu keluar ke alam sadar.[1]
b.
Psikologi Individual
Dalam
terapi ini perhatian utama diberikan pada kebutuhan seseorang untuk menempatkan
diri dalam kelompok sosialnya. Ketiga konsep pokok dalam corak terapi ini
adalah:
·
rasa rendah hati (inferiority
feeling)
·
usaha untuk mencapai
keunggulan (striving for superiority)
·
gaya hidup perorangan (a
person’s life style).[2]
c.
Terapi gestalt
Dalam
terapi ini konselor membantu konseli untuk menghayati diri sendiri dalam
situasi kehidupannya yang sekarang dan menyadari halangan yang diciptakan diri
sendiri untuk merasakan serta meresapi makna dari konstelasi pengalaman hidup.
Keempat konsep pokok dalam terapi ini adalah:
·
Penghayatan diri sendiri
dalam situasi hidup yang konret (awareness)
·
Tanggung jawab perorangan (personal
responsibility)
·
Keutuhan dan kebulatan
kepribadian seseorang (unity of the person)
·
Penyadaran akan berbagai
halangan yang menghambat penghayatan diri sendiri (bloked awareness).[3]
d.
Konseling Eksistensial
Konseling
eksistensial sangat menekankan implikasinya dari falsafah hidup ini dalam
menghayati makna kehidupan manusia didunia ini. Konseling eksistensial berfokus
pada:
·
Situasi kehidupan manusia
dialam semesta yang mencakup kemampuan kesadaran diri
·
Kebebasan untuk memilih dan
menentukan nasib hidupnya sendiri
·
Tanggung jawab pribadi
·
Kecemasan sebagai unsur
dasar dalam kehidupan batin
·
Usaha untuk menemukan makna
dari kehidupan manusia
·
Keberadaan dalam komunikasi
dengan manusia lain
·
Kematian serta
kecenderungan dasar untuk mengembangkan dirinya semaksimal mungkin.
2.
Pendekatan kognitif
a.
Analisis Transaksional
Analisis
transaksional menekankan pada pola interaksi antara orang-orang, baik yang
verbal maupun yang non verbal (transactions). Corak konseling ini
diterapkan dalam konseling individual, tetapi dianggap paling bermanfaat dalam
konseling kelompok.
b.
Sistematika Carkhuff
Dalam
sistematika carkhuff, proses konseling dipandang sebagai suatu proses belajar
baik bagi konseli sebagai orang yang dibantu maupun konselor sebagai orang yang
membantu. Konseli akan belajar bagaimana caranya menghadapi dan mengatasi suatu
masalah dengan berpikir dan bertindak secara lebih konstruktif. Bahkan konseli
belajar bahwa cara menyelesaikan masalah tertentu saat sekarang dapat pula
diterapkan dalam menghadapi kesulitan atau persoalan dikemudian hari.[4]
3.
Pendekatan Behavioristik
Pendekatan
ini menekankan pada perilaku klien disini dan saat ini. Perilaku saat ini dari
individu dipengaruhi oleh suasana lingkungan pada saat ini pula.
a.
Reality Therapy
Yang
dimaksud dengan istilah reality adalah suatu standar atau patokan objektif,
yang menjadi kenyatan atau realitas yang harus diterima. Sesuai dengan
pandangan behavioristik yang terutama disoroti pada seseorang adalah tingkah
lakunya yang nyata. Tingkah laku itu dievaluasi menurut kesesuaian atau
ketidaksesuaiannya dengan realitas yang ada.
b.
Multimodal counseling
Pendekatan
ini berakal dalam medan teori behavioristik, tapi sekaligus mencakup banyak
unsur lain yang saling berkaitan dalam lingkup sejarah dan perkembangan, proses
belajar dan hubungan anta pribadi. Selain itu, pendekatan ini dirancang untuk
mengembangkan suatu proses konseling yang dapat memenuhi kebutuhan
masing-masing konseli.
c.
Secara umum, pendekatan
bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
1.
Pendekatan secara kelompok
Pendekatan
ini dipergunakan dalam membantu murid atau kelompok murid untuk memecahkan
masalah dengan melalui kegiatan kelompok.
2.
Pendekatan individual.
Dalam
pendekatan ini pemberian bimbingan dan penyuluhan dilakukan dengan hubungan
yang bersifat face to face relationship (hubungan empat mata).[5]
Sedangkan
menurut Prof. Dr. Bimo Walgoto dalam bukunya yang berjudul bimbingan dan
penyuluhan di sekolah mengemukakan bahwa pendekatan bimbingan dan penyuluhan
ada 2 (dua), yaitu:
1.
Pendekatan non
scientific
Pendekatan
ini tidak mendasarkan atas hal-hal objektif, tidak mendasarkan hal-hal yang
nyata, lebih bersifat spekulatif.
2.
Pendekatan scientific
Pendekatan
ini berdasarkan atas hasil-hasil interview, hasil penelitian, hasil tes dan
sebagainya. Jadi pendekatan ini mendasarkan atas hal-hal yang objektif, tidak
berspekulatif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.[6]
b.
Metode bimbingan dan
penyuluhan
Metode secara harfiah adalah jalan yang harus dilalui untuk
mencapai satu tujuan. Karena metode berasal dari kata meta yang berarti
melalui dan kata hodos yang berarti jalan. Namun pengertian yang
hakikatnya adalah segala saran yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan, baik fisik maupun non fisik.[7]
Macam-macam
metode bimbingan dan penyuluhan:
1.
Metode survei
Metode survei dapat diterapkan untuk mendapatkan data tentang
lingkungan yang didalamnya program bimbingan harus beroperasi, tentang
pengelolaan program bimbingan, sikap dan pandangan pembimbing terhadap program
bimbingan, dan tentang sikap dan pandangan siswa terhadap pelayanan bimbingan
yang mereka terima.
Metode survei bertujuan untuk memperoleh data yang
menghasilkan gambaran latar belakang.
2.
Metode observasi
Observasi
yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data yang diinginkan dengan jalan
mengadakan pengamatan secara langsung. Penyelidik langsung mendatangi sasaran
penyelidikan, melihat, mendengarkan, serta membuat catatan untuk dianalisa.
3.
Metode kasus
Metode
ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai berbagai aspek tentang seseorang
yang dijadikan objek studi kasus dan menilai arah serta taraf perubahan yang
dialami oleh orang itu sebagai akibat dari pelayanan.
Dapat
diketahui pula macam metode bimbingan dan penyuluhan secara garis besar dari
buku “bimbingan pendidikan dan pekerjaan” karangan Prof. DR. Attia
Mahmud Hana, yang menyebutkan bahwa metode bimbingan dan penyuluhan secara umum
ada 2 (dua) yaitu:
1.
Metode bimbingan langsung (directive
aproch)
Wiliam
Sun membagi langkah-langkah dasar dalam bimbingan langsung pada enam macam,
yaitu:
a.
Analisa, yang
dimaksud adalah mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk memahami
klien.
b.
Penyusunan, adalah
mengumpulkan data kemudian menyusunnya sehingga diketahui segi keistimewaan dan
kelemahan klien.
c.
Diagnosa, yang
dimaksud diagnosa adalah menyusun persoalan yang dikemukakan oleh klien dan
sebaliknya.
d.
Perkiraan, yang dimaksud
adalah memperkirakan perkembangan yang mungkin terjadi.
e.
Follow up, yang
dimaksud adalah membantu klien untuk membantu mengatasi persoalan baru atau
lama jika muncul kembali dan penentuan kadar kemajuan dalam proses bimbingan.
2.
Metode bimbingan tidak
langsung.
Metode
ini didasarkan atas prinsip ilmu “jiwa” yang dapat disimpulkan bahwa setiap
kelakuan ada sebabnya. Sebab-sebab tersebut ditentukan oleh cara individu
mengenal dirinya dan lingkungan. Dan hanya individu sajalah yang dapat mengenal
betul-betul faktor-faktor dinamik yang mempengaruhi cara mengenal dirinya dan
lingkungannya.[8]
- Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan
dalam bimbingan dan penyuluhan ada tiga macam:
1.
Pendekatan afektif,
yang meliputi psikoanalisis, psikologi individual, terapi gestalt, konseling
eksistensial.
2.
Pendekatan kognitif,
yang analisis transaksional dan sistematika carkhuff.
3.
Pendekatan behavioristik,
yang meliputi reality therapy dan multimedial counseling.
Sedangkan macam-macam metode bimbingan dan penyuluhan
diantarannya ialah metode survey, metode observasi, dan metode studi
kasus.
Menurut para ahli metode bimbingan dan penyuluhan secara umum
dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu: metode bimbingan langsung (directive
approach) dan metode bimbingan tidak langsung.
[1] MD.
Dahlan, Beberapa Pendekatan dalam Penyuluhan Konseling, Bandung: CV.
Dipenogoro, 1985, hal. 17
[2] W.S.
Winkle, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT.
Grafindo, hal. 422
[3] Ibid,
hal. 423-424
[4] Ibid,
hal. 426
[5] Muhamad
Surya, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: CV. Ilmu, 1973, hal. 106-110
[6] Bimo
Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset,
1995, hal. 9
[7] Muhammad
Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: Pustaka Setia,
1998, hal.130
[8] Attia
Mahmud Hana, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan, Jakarta: Bulan Bintang,
hal. 171-174
1 comments so far
Iron Skin: Red, Red, White and Steel - The Fast
Iron Skin: Red, Red, White and Steel - The Fastest Growing Skin! Iron Skin: Red, titanium symbol White ford fusion titanium for sale and Steel - titanium white dominus The titanium mokume gane Fastest Growing Skin! Iron Skin: Red, White titanium mens rings and Steel - The Fastest Growing
EmoticonEmoticon