BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan
ajaran tentang kewajiban dan kepatuhan. Khususnya terhadap aturan, petunjuk,
perintah, yang diberikan Allah kepada manusia, kepada utusan-utusanNya dan oleh
Rasul-rasulNya. Kemudian pesan diajarkan kepada orang-orang dengan pendidikan dan
tauladan. (Agus Salim, 1976: 6), Islam memberi tuntunan kepada kita, agar
selalu menjaga kebersihan, karena dengan menjaga kebersihan, maka insya Allah
kita akan menjadi orang yang dicintai oleh Allah SWT .
Mengingat pentingnya
masalah kebersihan lingkungan terhadap kesehatan, maka berikut ini diuraikan
tentang kebersiha lingkungan menurut agama Islam sebagai acuan bagi masyarakat
khususnya umat Islam untuk meningkatkan kualitas hidupnya., khususnya dibidang
kesehatan.
B. Alasan
Adapun
pembahasan dari makalah ini aalah karena kebanyakan masyarakat kurang
memperhatkan kebrsihan di sekitar lingkungannya. Padahal itu salah satu
penyebab terjangkitnya penyakit dan pencemaran lingkungan yang tidak bagus bagi tubuh kita dalam kehidupa sehari-hari.
C. Tujuan
Adapun tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah agar kita bisa menjaga kebersihan,
keindahan, dan kesehatan dalam kehidupan sehatri-hari menurut agama Islam.
A. Definisi
Kebersihan,
keindahan, dan kesehatan adalah satu kesatuan yang saling berhubungan. Oleh
karena itu, penting kiranya kita mengetahui definisi dari kebersihan,
keindahan, dan kesehatan.
Disebutkan
dalam kamus bahasa Indonesia, (Ananda Santoso: 105-107). Kebersihan adalah: Suatu
keadaan yang terbebas dari segala kotoran. Keindahan adalah: Keadaan yang
menggambarkan adanya keserasian, keteraturan dan keseimbangan lingkungan.
Kesehatan adalah: Suatu kondisi yang dijadikan tolak ukur untuk mengetahui
kestabilan proses metabolisme tubuh.
Bersih adalah
sesuatu yang bebas dari hal yang kotor, jadi benda yang dikatakan bersih
apabila tidak ada kotoran berupa apapun.
Maka dari pengertian diatas bisa kita ketahui. Kebesihan adalah
sesuatu hal yang harus djaga dan dirawat dari hal-hal yang kotor yang dapat disenangi
oleh kuman serta menjadi jarang
penyakit.. Sesuatu yang dapat menyebabkan kotor bisa berasal dari debu, sampah,
sisa makanan, barang-barang bekas, bangkai hewan. Apabila sumber kotor itu
tidak dibersihkan atau dibiarkan akan menjadi sarang dari berbagai penyakit.
Agar hal itu tidak terjadi maka kita harus terapkan hidup bersih setiap hari
B. Uraian
Kita ketahui,
dengan terjaganya kebersihan maka keindahan akan muncul dengan sendirinya.
Keindahan merupakan rahmat Allah SWT. Yang dianugrahkan kepada hambaNya yang
senantiasa menjaga kebersihan. Makhluk hidup tentu memiliki rasa indah atau
berperasaan keindahan. Dengan perasaan
itu, timbullah rasa cinta, baik terhadap sesama jenis makhluk, maupun terhadap
alam dan makhluk lainnya. Bagi manusia, keindahan itu meliputi semua aspek
kehidupan (Isngadi :42) Allah SWT bersabda :
Artinya : Hai anak Adam,
pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) Masjid, makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan (Al A’raf
:31).
Kenikmatan
dunia ini tidak ada gunanya, apabila jasmani dan rohani ita tidak sehat.
Dijelaskan pada salah satu teori Biologi, bahwa didalam tubuh yang sehat
terdapat akal yang kuat (Hood Assegaf, 2005:81). Oleh karenanya, kesehatan
jasmani dan rohani inilah pangkal kabahagiaan dan kesenangan.
Kesehatan
seringkali kita abaikan dan kita sia-siakan.Seolah-olah kesehatan tidak ada
harganya. Sungguh kehilangan kesehatan, lebih celaka dari kehilangan harta
benda, dan pangkat. Apabila kesehatan kita terganggu maka akan terhambat segala aktiftas kita. Secara
otomatis, proses ibadah kita juga akan terganggu.
Ada suatu kisah
tauladan yang menarik, diriwayatkan oleh Humran, bekas budak Utsman bin Affan.
Pada saat itu, Utsman bin Affan minta
dibawakan bejana berisi air untuk bersuci,sedangkan ia sedang duduk dikursi.
Lalu Utsman menuangkan air pada kedua tangannya sebanyak tiga kali. Kemudian ia
berkumur menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya. Kemudian membasuh
wajahnya tiga kali, dan membasuh kedua tangannya sampai kesiku tiga kali, lalu
mengusap kepalanya, lalu membasuh kedua kakinya sampai kedua mata kakinya tiga
kali”. Utsman sangat berhati-hati dalam menjaga kebersihan dan kesucian. Sesuai
apa yang diajarkan Rasulullah kepadanya, beliau mengajarkan agar selalu
berpakaian pakaian yang bersih dan indah pada saat akan menjalankan ibadah. (Sofyan
:8)
Dari riwayat
tersebut dapat kita ketahui, Rasululla SAW, memberikan contoh kepada umatnya
agar selalu mempehatikan kebersihan, kesucian dan keindahan. Dengan menjaga
kesucian dan kebersihan, diharapkan kesehatan kita dapat terjaga. Apabila
kesehatan jasmani kita terjaga, maka tiada halangan untuk melakukan ibadah
dengan baik. Dari sinilah akan nampak keindahan Islam.
C. Penjelasan
Dalam
hidup bersih yang harus terlebih dahulu kita lihat adalah diri kita sendiri.
apakah diri kita sudah tampil bersih ? orang yang rajin merawat badan,
berpkaian bersih akan tercermin juga terhadap kebersihan rumahnya dan juga
lingkungan sekitarnya. Dapat juga
dikatakan orang yang berpenampilan bersih dan rapi dimana dan kapanpun orang
itu biasanya selalu menerapkan kebersihan. dan apabila orang itu berpenampilan
tidak rapi dan kotor biasanya rumah dan lingkungannya juga kotor. Untuk membersihkan bada semua orang pasti
mandi. yaitu membersihkan tubuh dengan air bersih dan sabun, mencuci rambut
dengan shampoo dan menyikat gigi dengan pasta gigi.
Kemudian
berpakaian pakaian yang kita pakai seharusnya bersih dan rapi, agar kita nyaman
memakainya. Agar pakaian selalu bersih sehabis dipakai harus dicuci dan
disetrika, selain kebersihan penampilan diri yang tidak kalah penting adalah
kebersihan rumah karena manusia untuk bertahan hidup harus memiliki tempat
tinggal. Kebersihan rumah harus dirawat dengan cara merapikan perabotan rumah
dari debu menyapu lantai ruangan dan dipel, menyapu halaman rumah dan membuang
sampah pada tempatnya merawat rumah agar tampak bersih dan rapi harus dilakukan
setiap hari, sehingga rumah akan menjadi lebih nyaman dan terhindar dari sumber-sumber
penyakit
Kalau rumah
sudah terasa nyaman kita harus peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar
seperti di taman, selokan, atau got dan juga sungai. Biasanya di selokan,
got/sungai paling sering kita temukan sampah, ini akibat tangan-tangan orang
yang tidak bertanggung jawab yang biasanya membuang sampah sembarangan. apabila
selokan atau sungai akan tergenang dan ini akan menjadi sarang benih-benih
nyamuk dan fatalnya lagi pada saat musim hujan bisa menyebabkan banjir. Air
selokan atau sungai harus dibersihkan agar tidak menimbulkan bencana
Sampah perlu
ditangani dengan serius karena dampaknya sangat besar terhadap kehidupan
manusia sampah juga dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Apabila bisa
mengolahnya, misalnnya sampah anorganik bisa kita daur ulang, sedangkan sampah
organik sepert daun kering
bisa kita jadikan kompos tidak perlu kita bakar karena dapat mengakibatkan
polusi udara. Menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakuka secara gotong royong
dengan melibatkan anak untuk membiasakan hidup dengan lingkungan yang selalu
bersih dan sehat.
Seperti
kalimat diatas kebersihan pangkal keindahan dan kecerdasan. Dengan selalu
menjaga kebersihan secara tidak langsung kita telah peduli terhadap kesehatan
diri dan juga keindahan lingkungan. Kebersihan berguna bagi kesehatan diri kita
yang tidak mudah dikunjungi penyakit. Merawat lingkungan secara rutin juga
berarti untuk mencegah sarang-sarang penyakit karena ditempat yang kotor
merupakan tempat tumbuhnya bibit-bibit penyakit. Seperti nyamuk Aides Aigypty
yang menimbulka penyakit Demam Berdarah. Dengan menerapkan 3M kita dapat
menghentikan perkembangbiakan nyamuk.
3 M yaitu
menguras bak air, menutup tempat penampungan
air, dan memberi abate dan mengubur barang-barang bekas yang bisa
tergenang air.
Bila
lingkungan sudah bersih dan kita hidup sehat maka yang bisa kita dapat adalah
kecerdasan, orang yang peduli terhadap kebersihan dan tahu bagaimana hidup
sehat juga termasuk orang yang cerdas karena orang yang sehat mampu berfikir
dan kreatifitas. Di lingkungan belajar seperti di kamar dan di sekolah, kita
harus menjaga kebersihan, agar kita dapat belajar dengan nyaman maka untuk
itulah kita harus menerapkan hidup bersih dan sehat agar menjadi orang yang
cerdas dan menjadi contoh bagi adik-adik agar dari dini mereka berguna dan
kemudian hari mereka tahu betapa pentingnya kehidupan ini.
Banyak
ayat Al Quran dan hadis yang menerangkan tentang kebersihan. Selama satu hari
satu malam kita diajarkan kebersihan, minimal lima kali yaitu wudhu untuk
shalat fardhu lima waktu. Begitu pentingnya kebersihan dalam Islam sehingga
Rasulullah SAW, bersabda,
اَلنَّظَفَةُ مِنَ اْلاِمَانِ
“Kebersihan sebagian dari iman,”
D. CONTOH
Contoh
kebersihan dalam kehidupan sehari-har sesuai hadits diatas adalah wudlu yang
dapat dijadikan dasar tentang kebersihan lahir dan batin bagi umat Islam.
Dengan demikian dibasuhnya anggota badan pada saat akan melaksanakan ibadah
sholat secara lahiriah tentu akan membersihkan bagian-bagian dari anggota badan
kita sehingga menjadi bersih. Secara batin anggota-anggota badan yang dibasuh
ada waktu wudlu mengandung makna isarat atau lambang menjaga kebersihan batin.
Tangan dibersihkan agar tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif seperti
mencuri, memukul. Mulut agar tidak berkata dengan ucapan-ucapan yang kotor,
menggunjing, mengumpat. Telinga agar tidak digunakan untuk mendengarkan
ucapan-ucapan yang tidak baik. Kaki tidak digunakan untuk berjalan ke tempat
maksiat.
Sebenarnya kebersihan
itu harusnya diterapkan sejak dini, akan tetapi banyak orang yang masih
meremehkannya, padahal kebersihan berguna bagi diri sendiri, orang lain yang
lingkungan sekitar selain kesehatan, suatu kebersihan juga dapat mencerminkan
keindahan, karena sesuatu yang bersih akan terlihat indah.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Amanda. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta
: Kartika. 2002.
Salim, Agus. Tauhid, Takdir dan Tawakal. Jakarta
: Tintamas. 1967.
Assegaf, Hood. Hidup Sehat Tanpa Rokok. Surabaya:
FK. UNAIR. 2005.
Isngadi. Islamologi Pouler. Surabaya: Bina
Ilmu. 1984.
Efendi, Sofyan. http:0pi.110mb.com.
Soekamto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:
Raja Grafindo. 1990.
EmoticonEmoticon