PENDAHULUAN
Menjadi seorang guru merupakan suatu pekerjaan yang mulia. Terutama guru yang mengajari anak didiknya dengan setulus hati dari anak tersebut belum mengerti dan tidak tahu sama sekali tentang membaca dan menulis sampai ia dapat menuntut ilmu dengan sendirinya. Maka tidak heran pepatah mengatakan “ guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa”.
Tetapi apakah tugas guru hanya sampai disitu saja ? Tentu tidak, tugas seorang guru tidak hanya mengajari dan mendidik peserta didiknya. Guru merupakan faktor terpenting dalam kegiatan belajar mengajar diikuti dengan peserta didik dan materi yang akan diajarkan. Untuk menjadi seorang guru profesional, guru dituntut agar mampu berkomunikasi, baik dikelas atau diluar kelas dan juga berkomunikasi dengan peserta didiknya. Lalu bagaimana hubungan guru dan murid agar tercipta suatu proses pembelajaran yang efektif ? Tercapainya suatu proses belajar mengajar tergantung bagaimana seorang guru mengembangkan bahan ajar serta perangkat lainnya. Guna terciptanya suau pembelajaran yang efektif yang akan kami bahas dalam makalah kami mengenai “Cara Mengajar Yang Efektif” terdiri dari beberapa sub pembahasan.
PEMBAHASAN
A. Mengajar
Mengajar adalah perilaku yang Universal, artinya semua orang dapat melakukannya. Orang tua mengajar anaknya, pemimpin mengajar bawahannya pelati mengajar anak asuhnya, suami mengajar istrinya (sebaliknya). Dan sudah barang tentu guru mengajar muridnya.[1] Harus disadari bahwa mengajar dan belajar mempunyai fungsi yang berbeda, proses yang tidak sama dan terpisah. Perbedaan antara mengajar dan belajar bukan hanya disebabkan karena mengajar dilakukan oleh seorang guru sedangkan proses belajar berlangsung didalamnya. Bila proses belajar mengajar secara efektif, itu berarti telah terbina suatu hubungan yang unik antara guru dan murid, proses itu sendiri adalah mata rantai yang menghubungkan antara guru dan murid.[2]
Hubungan guru murid dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat:[3]
1. Keterbukaan, sehingga baik guru maupun murid saling bersikap jujur dan membuka diri satu sama lain.
2. Tinggal bilamana seorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain
3. Saling ketergantungan, antara satu dengan yang lain.
4. Kebebasan, yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan mengembangkan kunikannya, kreativitasnya dan kepribadiannya.
5. Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang tidak terpenuhi.
B. Aspek-aspek Psikologi dari Mengajar
a. Mengarahkan dan membimbing belajar
b. Menimbulkan motivasi pada murid-murid untuk belajar
c. Membantu murid-murid dalam mengembangkan sikap yang baik dan diinginkan
d. Memperbaiki teknik mengajar, dan
e. Mengenalkan dan mengusahakan terbentuknya pribadi yang kuat serta berguna dalam rangka usaha untuk memperoleh sukses mengajar.
- Aspek Tujuan
Tujuan sebagai aspek pekerjaan mengajar akan menjadi efektif sejauh mana guru berusaha belajar dapat menemukan perubahan-perubahan yang progresif di lingkungannya.
- Aspek Motivasi
Adanya kaidah pokok dalam pendidikan yang menganggap demikian penting kedudukan minat dan kegembiraan adalah asas belajar yang efektif untuk setiap tingkatan umur atau kelas.
- Aspek Perkembangan Sikap
Pengalaman-pengalaman emosional murid yang dihasilkan sebagai produk situasi belajar dan mengajar adalah merupakan refleksi pengaruh guru sebagai seorang pribadi.
- Aspek Teknik
Dengan bertambahnya pengetahuan tentang kedewasaan dan belajar, perhatian yang lebih besar harus diberikan pada fase-fase perkembangan anak dimana ia harus menerapkan dalam bentuk yang formal dalam kegiatannya dengan bahan-bahan pelajaran yang berbeda-beda
- Aspek Pribadi
Mengajar yang sukses didasarkan atas komponen-komponen yang berikut: Intelegensi, ketajaman pikiran dalam observasi dan kompetensi sosial.
Individu yang mempunyai Intelegensi lebih dari rata-rata, yang cepat dan cermat dalam observasi. Serta memiliki minat yang murni terhadap manusia adalah yang paling mungkin untuk sukses dalam mempergunakan prinsip-prinsip psikologis sesuai dengan fungsinya di dalam kelas. Guru yang tajam pengamatannya akan sensitif sekali terhadap sambutan dari murid-muridnya.
C. Dasar-dasar Mengajar yang Efektif
Agar supaya menjamin yang efektif, perhatian diberikan kepada para guru hendaknya[6]:
1. Menguasai mata pelajaran yang hendak diajarkan
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Memiliki sifat-sifat kepribadian dan emosi yang tetap
4. Mengerti tentang hakekat manusia dan perkembangan.
5. Mempunyai pengetahuan dan kesanggupan untuk mempergunakan prinsp-prinsip belajar.
6. Sensitif dan menghargai kebudayaan, agama dan perbedaan-perbedaan kebangsaan
7. berminat untuk meneruskan perbaikan-perbaikan jabatannya dan berusaha memperkaya kebudayaan bangsanya
Tidak satupun era kompetensi yang tersebut di atas masing-masing dapat dipandang sebagai satu hal yang berdiri sendiri atau dianggap sebagai faktor satu-satunya dalam mencapai kesuksesan. Mengajar seperti halnya belajar adalah satu proses yang terintegrasi, dimana fungsi dari satu fase atau bagian mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Dalam buku (Slaven : 2006) membahas mengenai beberapa teori dalam mengajar:
1. Mengetahui materi pokok
2. Mengetahui perkembangan manusia dan proses pembelajarannya
3. Memberikan pengajaran yang sesuai dengan apa yang diperlukan peserta didik.
4. Mampu mengembangkan strategi pengajaran
5. Mampu memberikan motivasi dan mengelola kelas
6. Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi
7. Mempunyai keahlian dalam merencanakan pengajaran
8. Mampu menilai proses pembelajaran peseta didik.
9. Berkomitmen pada profesinya dan bertanggung jawab
Guru mampu menjadi partner dalam membantu perkembangan hubungan dengan kolega sekolah, baik anatara sekolah yang lain, orang tua dan perwakilan dalam komunitas yang besar untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar.
D. Cara Mengajar Yang Efektif
Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan arena murid-murid itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengejar yang efektif untuk semua hal. Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal yang utama : 1) pengetahuan dan keahlian professional dan 2) Komitmen dan motivasi.[7]
Pengetahuan dan keahlian profesional
Guru yang menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas mereka tahu bagaimana cara memotivasi, berkomunikasi, dan hubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural. Mereka juga memahami cara menggunakan teknologi yang tepat guna didalam kelas.[8]
Diantara kriteria-kriteria guru yang efektif ia memiliki :
a. Penguasaan meteri pelajaran
b. Strategi pengajaran
c. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
d. Kahlian manajemen kelas
e. Keahlian motivasional
f. Keahlian komunikasi
g. Bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang berlainan
h. Keahlian Teknologi
Komitmen dan motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid.[9] Guru yang efektif juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.[10]
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar dapat dikatakan efektif apabila didalamnya terbina hubungan yang baik antara guru dan murid. Adapun cara mengajar dapat di katakan efektif apabila seorang pengajar memenuhi :
- Aspek-aspek psikologi dari mengajar
- Dasar-dasar mengajar yang efktif (kriteria-kriteria guru yang efektif)
DAFTAR PUSTAKA
Gordon, Tomas. 1990. Guru yang Efektif. cet. 3. Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada.
D. Crow, Lester, PH.D dan Alice Crow, PH.D. 1984. Psikologi Pendidikan. Cet. Pertama. Bandung: PT. Bina Ilmu.
W. Santrock, John. 2008. Psikologi Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[1]Tomas Gordon, Guru yang Efektif, cet. 3, (Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada, 1990), h. 1
[3] Ibid, h. 26
[4] Lester D. Crow, PH.D dan Alice Crow, PH.D, Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT. Bina Ilmu, 1984), Cet. Pertama, h. 32
[7] John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), Edisi kedua, h. 7