Showing posts with label Siswa. Show all posts
Showing posts with label Siswa. Show all posts

November 21, 2022

Menjadi Guru Favorit Yang Disenangi Siswa Tidak Mudah, Ini 10 Tips Untuk Kamu (Guru)

Menjadi Guru Favorit Yang Disukai Siswa Tidak Mudah, Ini 10 Tips Untuk Kamu (Guru)

BlogPendidikan.net
Menjadi guru bukanlah merupakan tugas yang mudah. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk bisa mengajarkan ilmu, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya, terlebih jika bisa menjadi guru favorit yang disukai para siswa..

Untuk menjadi seorang guru yang disukai murid di zaman milenial sekarang merupakan  tantangannya cukup sulit. Anak-anak generasi milenial cenderung merasa paham semuanya. Tentu saja ini karena banyaknya informasi yang tersedia secara gratis dunia maya.
Anak-anak menjadi overload knowledge, sehingga cenderung merasa lebih pintar dari guru. Anak-anak yang kurang mendapat pendidikan karakter dari rumah, akan bersikap seenaknya pada guru. Mulai dari membantah perkataan guru, membangkang tugas yang diberikan guru, dan tindakan tidak sopan lainnya.

Sepertinya menghadapi murid zaman sekarang membutuhkan keahlian yang lebih. Tidak cukup hanya bermodalkan pengetahuan tentang materi pelajaran, melainkan juga pengetahuan lain sebagai ilmu pendukung. Hal ini dikarenakan perubahan zaman yang tidak bisa kita hindari. Ilmu pengetahuan yang terus berkembang ibarat dua sisi mata pisau bagi manusia. 

Anak-anak yang terpapar kemajuan teknologi ini membutuhkan bimbingan dari guru yang juga mengikuti perkembangan teknologi. Oleh karena itu, seorang guru wajib menambah ilmunya setiap saat agar dapat selangkah lebih maju dari anak-anak muridnya. Setidaknya usaha ini dilakukan agar menjadi seorang guru yang disukai murid.
Berikut ini adalah 10 tips singkat menjadi guru favorit yang disukai, disenangi dan dirindukan siswa :

1.Tulus dalam mendidik

Salah satu kunci kesuksesan di dalam mendidik siswa adalah segalanya diawali dengan ketulusan. Ketulusan yang ada dalam hati seorang guru membuat guru tersebut menjadi pembelajar sejati. ketulusan membuatnya mengesampingkan ego sehingga seorang guru yang memiliki ketulusan mau belajar dari kesalahan dirinya didalam mendidik untuk diperbaiki, bahkan guru yang tulus mau belajar dari siswanya dan tidak marah ketika diberikan masukan oleh siswa.

Guru yang memiliki ketulusan ketika mendidik akan lebih mudah nasehat-nasehatnya didengarkan oleh siswa. Selain ketulusan berbuah kesabaran dalam mendidik, ketulusan juga mampu membangun kewibawaan seorang guru karena hatinya dipenuhi rasa sayang terhadap muridnya.

Guru yang tulus memberikan nasehat merupakan guru-guru yang paling berjasa kepada anak didik. Karena dengan ketulusannya mampu menghadirkan nilai-nilai positif yang di pegang oleh siswa bahkan hingga mereka dewasa tidak pernah lupa. Nasehat yang santun dari seorang guru yang tulus mampu merubah kepribadian siswa yang kurang baik menjadi siswa yang baik bahkan mampu berprestasi.

2. Mengutamakan kasih sayang

Seorang guru dengan bekal ketulusan akan membuahkan pandangan kasih sayang kepada murid-muridnya. Hendaknya seorang guru menyayangi siswa-siswanya seperti orangtua mereka yang menyayangi mereka dengan tulus. Nilai kasih sayang seorang guru sangat berarti bagi siswa, karena dengan kasih sayang seorang guru siswa akan merasakan kenyamanan ketika dalam suasana pembelajaran.
Kasih sayang kepada siswa bukan berarti tidak menegurnya ketika salah atau membiarkan siswa semaunya sendiri. Bukan demikian, justru teguran itu adalah bentuk kasih sayang anda sebagai guru tentunya tegur yang disesuaikan dengan keadaan personal siswa dan disampaikan dengan sangat hati-hati agar tidak menyakiti perasaan siswa tersebut.

Umumnya siswa yang dapat merasakan kasih sayang guru malah akan sangat senang ketika di tegur bahkan tanpa kita minta, siswa tersebut siap melaksanakan konsekuensi dari kesalahan yang telah dilakukannya. Disinilah salah satu manfaat kasih sayang seorang guru yaitu membentuk karakter baik pada diri siswa, membuat mereka bertanggung jawab, percaya diri serta optimis.

3. Memberikan senyum terbaik 

Sering kita dengar didalam ajaran agama bahwa senyum adalah sedekah. Tersenyum dapat membuat orang yang kita berikan senyuman akan ikut tersenyum alias ketularan senyum. Senyum adalah hal ringan akan tetapi memiliki manfaat yang sangat besar.

Senyum seorang guru kepada siswanya akan menumbuhkan suasana positif di dalam hati dan pikiran siswa. Dengan tersenyum juga dapat mendekatkan hubungan antara siswa dan guru. Seberat apapun atau sejengkel apapun guru ketika menghadapi siswa dapat diringankan beban tersebut dengan tersenyum. Tersenyum dapat mengubah suasana hati anda jauh lebih baik dari sebelumnya dan dengan menebar senyuman hangat serta tulus anda akan menjadi seorang guru yang disenangi siswa anda.

4. Berpenampilan menarik

Pepatah jawa mengatakan "ajining rogo ono ing busono" yang berarti kehormatan seseorang terletak pada pakaiannya. Pakaian atau lebih tepatnya penampilan Guru ketika mengajar sangat penting untuk diperhatikan agar membentuk kesan yang baik pada diri siswa.

Penampilan baik tidak harus ganteng ataupun cantik.Yang penting rapi dan usahakan menggunakan parfum secukupnya. Penampilan yang menarik akan membuat siswa tidak canggung ketika mendekat kepada anda.

5. Menginspirasi

Guru yang menginspirasi adalah guru yang dielu-elukan atau dikagumi siswanya. Sosok guru yang inspiratif tentu akan disegani siswamya. Setelah itu mereka akan   menjadikan guru yang mengispirasi tersebut sebagai model dalam bergaul dengan teman, mengerjakan sesuatu atau berbicara tentang sesuatu meniru kepada sosok guru inspiratifnya.


Guru yang mengispirasi adalah sosok guru yang memiliki intergritas, kejujuran, dan amanah dalam tugas. mereka menepati janji kepada siswa-siswanya dan berbesar hati untuk meminta maaf ketika belum bisa menepati janjinya atau berbuat kesalahan kepada siswanya.

Guru yang menginspirasi adalah guru yang memiliki budi pekerti yang luhur, akhlak atau etikanya sangat mengagumkan bagi siswa. contohnya seperti mudah memaafkan kesalahan, melupakan kesalahan dan berbuat baik kepada yang berbuat buruk kepada dirinya.

6. Humoris

Agar suasana kelas tidak stagnan sehingga terkesan membosankan, maka dibutuhkan sedikit karakter humoris seorang guru untuk memvariasi suasana.

Sifat humoris bukan berarti anda berperan sebagai pelawak akan tapi sedikit sentilan atau sesuatu tindakan yang mengundang tawa siswa sudah cukup. Tentunya dengan tetap menjaga wibawa anda sebagai seorang guru.

Jangan biarkan suasana kelas anda mencekam atau sunyi sepi selalu. Terkadang perlu kita hadirkan kegembiraan dihati siswa dengan sedikit tertawa bersama. Sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan dengan serius dan  siswa tetap santai. Suasana kegembiraan dalam proses pembelajaran akan membuat siswa lebih tertarik ketika anda masuk ke kelas mereka.

7. Memahami keadaan siswanya

Untuk dapat memahami karakter siswa secara umum butuh memahami mereka secara personal. Pendekatan yang baik kepada siswa akan membuat guru mudah memahami karakter masing-masing dari mereka. dengan memahami keadaan siswa membuat kita tidak buru-buru untuk mencap buruk siswa.
Dengan memahami keadaan mereka dapat membuat kita jauh lebih sabar ketika mereka membuat masalah atau berperilaku yang menyimpang dari aturan yang berlaku. Yang perlu diperhatikan dari seorang guru ketika melihat siswanya melakukan pelanggaran adalah bukan dengan memberikan stigma buruk kepada mereka, sehingga yang terjadi di dalam diri mereka akan tertanam stigma buruk tersebut sehingga di kemudian hari sangat susah untuk menghilangkan bekas stigma itu terhadap perilakunya.

Keyakinan yang perlu ditanamkan kepada diri seorang guru berkenaan dengan murid yang "Nakal" adalah rasa keyakinan bahwa sejatinya mereka sedang berproses menjadi lebih baik. Saat ini mungkin mereka belum menjadi baik menurut kita, bisa jadi dia akan menjadi manusia yang sangat baik dan sangat bermanfaat untuk lingkungannya di kemudian hari. Keyakinan itu akan membuat kita tidak putus asa dan tidak mudah menyerah dalam mendidik siswa. Dan ingatlah segala yang baik membutuhkan proses

Dengan memahami keadaan siswa kita lebih mampu menentukan sikap yang tepat dan siswapun akan merasa senang dengan guru yang bisa mengakui keberadaan sebagai seorang anak yang membutuhkan perhatian.

8. Selalu memberikan motivasi

Motivasi sangat berharga bagi anak-anak yang lemah dalam semangat belajar dan motivasi sangat dibutuhkan bagi mereka yang sering melanggar aturan untuk tidak berputus asa menjadi lebih baik. Motivasi juga dapat dilakukan dengan memberikan hadiah atas keberhasilan siswa. Hadirnya guru sebagai motivator bagi siswa membuat mereka senang terhadap guru tersebut.

9. Profesional

Jadilah profesiaonal dalam bidang anda. Mengusai pelajaran sebelum menyampaikan materi kepada siswa sangat penting agar tidak terkesan jarak ilmu antara siswa dan guru seperti siang dan malam. Penguasaan materi yang di sampaikan oleh guru akan membuat siswa lebih semangat dalam belajar dibandingkan guru yang merasa kebingungan ketika menyampaikan materi.
Penguasaan materi yang bagus akan menstimulus siswa untuk semangat bertanya dan siswa-siswa yang semangat belajar akan sangat menyukai guru-guru yang profesional dalam mengajar.

10. Menghargai murid

Hargai setiap karya siswa walaupun dengan pujian. Sesibuk apapun seorang guru hendaknya menyempatkan diri meluangkan waktu memeriksa tugas-tugas yang diberikan kepada siswanya. Jangan sampai siswa merasa tugas yang mereka kerjakan seolah-olah tidak menghasilkan apa-apa. Sikap penghargaan terbaik seorang guru terhadap siswa akan membuat siswa merasa senang.

Demikian tulisan ini semoga bisa menjadi inspirasi untuk kita semua menjadikan motivasi untuk diri kita menjadi seorang guru yang disenangi siswa dan dirindukan oleh siswa.. Salam Pendidikan.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

October 27, 2022

Perlu Diketahui, Ada 7 Komponen Bertanya Yang Harus Dikuasai Oleh Guru

Perlu Diketahui, Ada 7 Komponen Bertanya Yang Harus Dikuasai Oleh Guru

BlogPendidikan.net
- Keterampilan bertanya merupakan kemampuan guru merangsang siswa untuk mendorong siswa lebih berfikir kritis dan dapat memperluas wawasan siswa. Maka keterampilan bertanya yang dimiliki oleh guru berperan penting dalam proses pembelajaran.

Dengan kemampuan bertanya menggunakan berbagai jenis pertanyaan dapat merangsang siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Guru harus bisa menciptakan kegiatan bertanya dengan melakukan berbagai macam cara dan pendekatan agar siswa mau menjawab pertanyaan dari guru.

Kegiatan yang merupakan komunikasi ini sebaliknya tidak di lakukan searah tapi multi arah antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. 
Dengan demikian, akan terjadi interaksi aktif dalam kelas. Interaksi aktif akan meningkatkan frekuensi berfikir siswa sehingga struktur kognitifnya semakin berkembang.

Berikut ini 7 komponen penting dalam bertanya kepada siswa yang harus dikuasai oleh guru:

1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.

Pertanyaan guru tersebut hendak menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.

2. Memberikan acuan.

Acuan tersebut berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diinginkan dari siswa. Contoh : Erosi merupakan pengikisan tanah yang dapat disebabkan oleh air dan angin. Coba kamu sebutkan faktor penyebab lain yang dapat menyebabkan erosi!

3. Pemusatan.

Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara memberikan pertanyaan yang luas yang kemudian mengubahnya menjadi pertanyaan yang sempit.
4. Pemindahan giliran.

Adakala nya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari satu orang siswa. Karena jawaban yang diberikan oleh siswa sebelumnya belum memadai untuk jawaban yang benar dan tepat.

5. Penyebaran.

Pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula.

6. Pemberian waktu berpikir.

Sebelum mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberikan kepada mereka waktu beberapa detik untuk kesempatan mereka berpikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.

7. Pemberian tuntunan.

Bila siswa menjawab pertanyaan dilontarkan salah atau belum memadai, maka guru memberikan tuntunan kepada siswa atau mengarahkannya kepada jawaban yang benar agar siswa dapat menemukan jawaban yang benar itu dengan sendirinya.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

6 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Megajukan Pertanyaan Kepada Siswa

6 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Megajukan Pertanyaan Kepada Siswa

BlogPendidikan.net
- Memberikan pertanyaan kepada siswa merupakan hal yang sangat penting dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Memberikan pertanyaan tentunya diperlukan keterampilan khusus yang perlu diketahui oleh guru.

Keterampilan dan kelancaran bertanya bagi seorang guru maupun bagi seorang calon guru, sangat penting. Maka itu, keterampilan bertanya perlu dilatih dan ditingkatkan. Baik itu dari isi pertanyaan yang dilontarkan maupun teknik bertanya.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa, harus memenuhi dasar-dasar pertanyaan yang baik antara lain:

1. Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.

2. Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan.

3. Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu.

4. Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan.

5. Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata.

6. Berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk bertanya maupun menjawab.

7. Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.

Untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, guru perlu menunjukkan sikap yang baik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa maupun ketika menerima jawaban siswa. 
Sikap dan cara guru bahkan suara, ekspresi wajah mampu menunjukkan hangat atau tidaknya seorang guru terhadap siswanya.

Ada beberapa hal tentang kebiasaan guru yang perlu dihindari saat mengajukan pertanyaan kepada siswa:

1. Jangan mengulang-ulang pertanyaan ketika siswa tidak mampu menjawab.

2. Jangan mengulang-ulang jawaban siswa.

3. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan.

4. Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan dengan serempak.

5. Menentukan siapa siswa yang harus menjawab pertanyaan, karena hal ini mampu membuat siswa yang tidak ditunjuk tidak akan memikirkan jawabannya. Oleh karena  itu, perlu oleh guru untuk memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa barulah menentukan siapa yang salah seorang untuk menjawabnya.

6. Pertanyaan ganda. Contoh: Apa yang menyebabkan turunnya hujan? Bagaimana dampaknya bila turun hujan?

Dari 6 hal tersebut setidaknya guru harus menghindari dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa.

Demikian artikel tentang 6 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Megajukan Pertanyaan Kepada Siswa, semoga bermanfaat.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

October 19, 2022

Jangan Sampai Salah, Ini 7 Tips Memberi Penguatan Yang Efektif dan Terarah Bagi Siswa

7 Tips Agara Penguatan Yang Diberikan Kepada Siswa Lebih Efektif

BlogPendidikan.net
- Memberi penguatan kepada siswa merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan semangat siswa dalam belajar dan mengikuti pembelajaran di dalam kelas. 

Semangat siswa yang tinggi akan menimbulkan antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga daya tangkap ilmu akan meningkat dan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan sebaik mungkin.


Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat memberikan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan merupakan sebuah penghargaan atau awarding yang dapat menimbulkan dorongan dan motivasi siswa dalam belajar dan mengikuti pembelajaran di kelas

Selanjutnya BlogPendidikan.net akan berbagi tips memberikan penguatan kepada siswa, yang dirangkum dari berbagai sumber. 

Berikut 7 Tips Memberi Penguatan Yang Efektif dan Terarah Bagi Siswa:

1. Penguatan diberikan dengan hangat dan antusias.

Penguatan haruslah diberikan dengan hangat dan antusias kepada siswa sehingga dapat merasakan kehangatan, misalnya dengan suara, mimik atau gerakan tangan yang dilakukan dengan penuh hangat. Bahkan jika bisa dengan sentuhan maka lakukan saja.

2. Penguatan yang diberikan harus bermakna.

Yaitu penguatan yang diberikan harus sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan.

3. Hindarkan respons negatif. 

Jangan memberi respon negatif terhadap jawaban siswa yang tidak memuaskan.

4. Siswa yang diberikan penguatan harus jelas.

Sebutkan namanya atau tunjukkan pandangan kepadanya. Tunjukkan bahwa guru benar-benar terlihat sayang dan perhatian.

5. Penguatan juga dapat diberikan kepada kelompok siswa tertentu. 

Jika pembelajaran dengan cara membagi kelompok belajar atau siswa yang bergolongan atau mempunyai karakteristik yang sama.

6. Penguatan harus diberikan segera.

Agar menjadi lebih efektif penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang baik ditunjukkan. 

7. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.

Misalnya dengan tersenyum, menepuk bahu atau dengan kalimat. Karena hal ini akan mengurangi kemungkinan siswa merasa dianak tirikan.


Demikian artikel tentang 7 Tips Memberi Penguatan Yang Efektif dan Terarah Bagi Siswa. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

October 12, 2022

Pilihan Model Penataan Ruang Kelas Yang Efektif dan Menyenangkan Tercapainya Tujuan Pembelajaran

Pilihan Model Penataan Ruang Kelas Yang Efektif dan Menyenangkan Tercapainya Tujuan Pembelajaran

BlogPendidikan.net
 - Penting untuk diketahui, ada berbagai macam pilihan dalam penataan ruang kelas yang efektif dan menyenangkan bagi guru dan siswa, yang dapat mendukung proses pembelajaran.

Untuk itu ruang kelas ditata sedemikian rupa sehingga dapat mendukung efektivitas proses pembelajaran yang ada di kelas.

Ada banyak model penataan kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan keadaan nyata dikelas.

Jumlah siswa, bentuk kursi dan perabotan yang lain dapat menjadi pertimbangan dalam menata kelas. Cara penataan kelas dapat berubah-ubah tergantung kegiatan pembelajarannya. 
Guru dapat mengadakan perubahan setiap saat sesuai dengan kebutuhan dan bahan ajarnya. Ada 11 model atau formasi yang dapat dipilih oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi nyata yang ada dikelasnya. 

Berikut 11 Pilihan Model Penataan Ruang Kelas Yang Efektif dan Menyenangkan Guna Tercapainya Tujuan Pembelajaran :

1. Model V kebalik (Tanda Pangkat)

Bila kelas terdiri atas 30 siswa atau lebih, ada kalanya kelas dapat di tata ddengan formasi V atau tanda pangkat. Penataan kelas dengan bentuk atau gaya ini dapat mengurangi jarak antara siswa. Penglihatan kedepan kelas lebih baik, siswa dapat saling melihat dibandingkan deretan lurus ke belakang.
2. Model Gaya Tim

Penataan kelas dengan gaya tim dilakukan dengan cara mengelompokkan meja secara melingkar didalam ruang kelas. Penataan kelas dengan gaya tim memungkinkan guru menciptakan dan meningkatkan interaksi tim lebih optimal. Guru dapat menempatkan meja untuk membentuk formasi yang lebih akrab. Biasanya digunakan di kelas dengan sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 yang mengharuskan kelas berkelompok. 
3. Model U

Penataan kelas dengan formasi U merupakan formasi yang serba guna. Siswa dapat menggunakan permukaan meja untuk membaca dan menulis. Siswa juga dapat melihat guru, media visual yang digunakan guru, aktivitas lain dengan mudah. Cocok digunakan oleh kelas rendah yang masih suka bermain pada saat pelajaran usai.
Wajib Tahu, 11 Model Penataan Kelas Meja dan Kursi Siswa

4. Model Gaya Meja Konferensi

Penataan kelas dengan formasi ini sangan baik jiak mejanya bundar atau persegi. Penataan kelas dengan model ini dapat meminimaliskan dominasi guru dan memaksimalkan peran siswa. Meja dengan bentuk persegi panjang dapat menciptakan kesan formal jika guru berada di ujung meja.28 Formasi ini membuat pandangn guru menyeluruh dan dapat menatap siswa dengan mudahnya, formasi ini juga menjadikan siswa berdekatan serta berhadapan dan membuatnya gampang untuk mengobrol dengan temannya, perhatian guru yang extra sangat diperlukan di formasi ini. 
5. Model Gaya Lingkaran

Penataan kelas dengan model lingkaran dengan meja akan membuat interaksi tatap-muka akan lebih baik dengan hanya menempatkan siswa dalam lingkaran tanpa meja. Formasi ini sangat ideal untuk diskusi kelompok besar. Bila ruangan memungkinkan, guru dapat meminta siswa untuk membuat formasi sub- sub lingkaran. Cocok untuk semua jenjang kelas dalam menarik perhatian siswa dalam kelas karna meja sebagai pembatas tidak digunakan dalam gaya lingkaran ini.

6. Model Kelompok pada Kelompok

Penataan kelas dengan formasi ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi terbuka atau bermain drama, debat melakukan pengalaman aktivitas kelompok. Desain yang paling umum terdiri atas formasi lingkaran kursi atau menempatkan meja di tengah-tengah dikelilingi kursi. Cocok untuk kelas tinggi pada saat pelajaran yang mengharuskan debat atau pelajaran yang menggunakan praktek (eksperimen) bisa dilakukan di tenagh-tengah meja agar semua pandangan bisa kearah tengah.
7. Model Ruang kerja

Penataan kelas model ini cocok untuk lingkungan aktif seperti laboratorium dimana siswa duduk diruang kerja untuk mengerjakan tugas atau soal seperti mengoperasikan mesin, hitung-menghitung, kerja laboratorium. Sesegera mungkin setelah guru menunjukan caranya. Cara yang paling baik untuk mendorong kemitraan dalam belajar dengan menempatkan dua siswa pada tempat kerja yang sama dan berhadapan.

8. Model Pengelompokan Berpencar

Jika ruang kelas cukup besar atau tersedia temapat ruangan yang memungkinkan, tempatakan meja atau kursi yang dapat digunakan oleh sub-sub kelompok untuk melakukan aktivitas belajar berbasis tim. Diusahakan berpencar agar tidak saling mengganggu. Dapat digunakan untuk mendistribusikan tugas- tugas dan guru bebas melayani siswa dari berbagai sisi.
9. Model Kelas Klasik/Tradisional

Penataan kelas model ini dilakukan jika memang tidak dimungkinkan untuk membuat sebuah formasi lengkung. Cobalah mengkelompokkan kursi secara berpasangan untuk memungkinkan belajar secara berpasangan. Aturlah deretan dalam jumlah genap dan beri ruang cukup antar deret agar pasangan siswa dalam deret ganjil dapat memutar kursi sehingga terbentuk kuartet dengan pasangan yang duduk tepat dibelakangnya.
10. Model Gaya Auditorium

Penataan kelas gaya auditorium memang kurang kondusif untuk menciptakan pembelajaran yang aktif. Jika kursinya masih dapat di pindah, tempatkan dalam bentuk busur untuk menciptakan kedekatan siswa. Siswa dapat melihat bagian depan dengan jelas. Jika kursinya tidak dapat dipindah-pindah, perintahkan siswa untuk duduk sedeketa mungkin dengan bagian tengah.formasi ini emmang kurang kondusif untuk kegiatan belajar aktif. Tapi, jika memungkinkan aturlah sedemikian rupa siswa bisa melihat kedepan kelas dengan lebih jelas.
11. Model Gaya Breakout Groupings

Jika kelas anda cukup besar atau jika ruangan memungkinkan, letakkan meja-meja dan kursi dimana kelompok kecil dapat melakukan aktifitas belajar didasarkan pada tim. Tempatkan susunan pecahan-pecahan kelompok saling berjauhan sehingga tim-tim itu tidak saling mengganggu. Tetapi hindarkan penempatan ruangan kelompok-kelompok kecil terlalu jauh dari ruang kelas sehingga hubungan diantara mereka sulit dijaga.

Demikian artikel tentang Pilihan Model Penataan Ruang Kelas Yang Efektif dan Menyenangkan Tercapainya Tujuan Pembelajaran, semoga bermanfaat.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.