A.A.
Pendahuluan
Kehidupan yang terus berubah sering kali muncul dalam kehidupan manusia.
Kadang manusia tak sanggup untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya dan akan
muncul berbagai permasalahan seperti stress, depresi dan lainnya.
Manusia butuh bimbingan untuk menyelesaikan masalah dan tidak semua orang
bisa membimbing untuk memberikan solusi dalam permasalahannya. Pembimbing
tersebut haruslah orang yang benar-benar mampu untuk membimbing atau konselor.
Sebelum melangkah lebih jauh, kiranya kita sebagai calon pembimbing atau konselor
haruslah mengetahui terlebih dahulu tentang seluk beluk bimbingan tersebut,
mulai dari pengertian dan ruang lingkupnya.
B.
Pembahasan
1.
Pengertian bimbingan dan
konseling
a.
Pengertian bimbingan
Secara terminologi kata
“bimbingan” merupakan terjemahan dari kata guidance berasal dari kata kerja
to guide yang mempunyai arti “menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun
membantu”. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum kata bimbingan dapat
diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.[1]
Bantuan dalam pengertian bimbingan menurut
terminologi bimbingan dan konseling haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu
sebagaimana yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini.
1.
Definisi yang pertama dikemukakan
dalam years book of educations 1995:
“Bimbingan adalah
suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan
mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan
sosial”.
2.
Stoop dan Walquist
mendefinisikan:
“Bimbingan adalah
proses terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai
kemampuannya secara maksimum dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya
baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat”.
3.
Moh. Surya mengemukakan
definisi bimbingan sebagai berikut:
“Bimbingan adalah
suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari
pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman
diri, penerimaan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan”.[2]
Berdasarkan pendapat
yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan
adalah “Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seorang atau beberapa orang individu baik anak-anak, remaja, maupun orang
dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku”.[3]
b.
Pengertian Konseling
Dalam kamus bahasa
Inggris conseling dikaitkan dengan kata counsel, yang diartikan
sebagai nasihat (to obtain counsel), anjuran (to give counsel),
pembicaraan (to take counsel). Dengan demikian conseling diartikan
sebagai pemberian nasihat, pemberian anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar
pikiran.
Kemudian orang-orang
yang memberikan nasihat dan informasi yang relevan diberbagai bidang kehidupan,
akan menyebut dirinya sebagai seorang counselor misalnya pengacara hukum
(defense counselor), notaris (legal counselor), ahli perpajakan (tax
counselor), ahli penanaman modal (invesment counselor).[4]
Istilah bimbingan
selalu dirangkaikan dengan konseling (bimbingan dan konseling-red) itu suatu
kegiatan yang integral. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan
bimbingan diantara beberapa teknik lainnya.[5]
Dengan demikian dapat
dipahami bahwa counseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan
bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara
dalam serangkaian pertemuan langsung dari tatap muka antara guru pembimbing
(konselor) dengan murid yang dibimbing (klien) dengan tujuan agar klien itu
mampu memperoleh pemahaman yang lebih terhadap dirinya mampu memecahkan masalah
yang dihadapinya dan mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki kearah perkembangan yang optimal sehingga ia dapat mencapai kebahagian
pribadi dan kemanfaatan sosial.[6]
Bimbingan dan konseling tidak terbatas
pada kelompok atau golongan problematika dan tidak terbatas pada lapisan
masyarakat tertentu saja dan tidak serta merta pada struktur kepribadian
tertentu saja.[7]
C.
Kesimpulan
- Bimbingan mempunyai arti menunjukan, membimbing, menuntun ataupun membantu sesuai dengan istilahnya maka secara umum bimbingan dapat diartikan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
- Konseling dapat diartikan sebagai pemberian nasihat, pemberian anjuran, dan pembicaraan bertukar pikiran. Konseling merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam pelayanan bimbingan.
- Adapun ruang lingkup bimbingan dan konseling tidak terbatas dalam lingkungan pendidikan meskipun keduanya begitu akrab terdengar dalam ruang lingkup pendidikan, namun semua orang yang membutuhkan bimbingan dan tidak terbatas pada beberapa golongan tertentu saja.
[1] Hallen, Bimbingan
dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2002, hal. 3
[2] Ibid,
hal. 3-5
[3] Priyatno
dan Erman Anti, Dasaar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka
Cipta, hal. 99
[4] W.S.
Winkle, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT.
Grafindo, hal. 90
[5] Hallen, Op.
Cit, hal. 9
[6] Ibid,
hal. 11-12
[7] W.S.
Winkle, Op.Cit, hal. 75